Tembang Kinanthi
Gusti Pangeran Adipati Arya Sri Mangkunegoro IV
Dene awas tegesipun
Weruh warananing urip
Miwah wisesaning Tunggal
Kang atunggal rina wengi
Kang mukhitan ing sakarsa
Gumelar ngalam sakalir
Marma den taberi kulup
Angulah lantiping ati
Rina wengi den anedya
Pandak panduking pambudi
Bengkas kahardaning driya
Supadya dadya utami
Pangasahe sepi samun
Haywa esah ing salami
Samangsa wis kawistara
Lalandhepe mingis-mingis
Pasah wukir reksa muka
Kekes sira bedaning budi
Haywa sembrana ing kalbu
Wawasan wuwus sireki
Ing kono yekti karasa
Dudu ucape pribadi
Marma den sambadeng sedya
Wewesan praptaning uwis
|
Aws itu artinya
Tahu penghalang kehidupan
Serta kekuasaan yang
tunggal
Yang bersatu siang dan malam
Yang mengabulkan segala kehendak
Terhampar alam semesta
Maka rajinlah anak-anakku
Belajarlah menajamkan hati
Siang dan malam berusaha
Merasuk ke dalam sanubari
Melenyapkan nafsu pribadi
Agar menjadi (manusia) utama
Mengasahnya di alam sepi
(semedi)
Jangan berhenti selamanya
Apabila sudah kelihatan
Tajamnya luar biasa
Mampu mengiris gunung
penghalang
Lenyap semua penghalang budi
Hati jangan lengah
Waspadailah kata-katamu
Di situlah tentu terasa
Bukan ucapan pribadi
Maka tanggung jawablah
Perhatikan semuanya sampai tuntas
|
Baca juga : Pengertian, unsur, dan pathokan tembang macapatBerikut ini adalah beberapa kosa kata sulit yang terdapat dalam kutipan tembang kinanthi diatas :
- Awas : Jangan
- Weruh : Melihat
- Warananing : Halangan, rintangan
- Urip : Hidup
- Wisesaning : Kekuasaan
- Tunggal : Satu
- Rina wengi : Setiap malam
- Kang mukhitan : Yang mewujudkan
- Sakarsa : Semaunya
- Gumelar : Sekelilingnya
Makna yang terdapat pada tembang kinanthi di atas adalah :
- Belajar menjaga hati dan nafsu pribadi.
- Hati yang kuat akan mampu menghadapi persoalan sesulit apapun.
- Hati-hati dalam berkata-kata, jika tidak maka akan jadi malapetaka.
- Ucapan yang keluar dari mulut harus bisa dipertanggungjawabkan.
EmoticonEmoticon