Penyajian makanan
memiliki peran penting dalam menjaga nafsu makan agar tetap baik. Penyajian
makanan merupakan salah satu prinsip dari hygiene dan sanitasi makanan.
Penyajian makanan yang kurang baik dan etis, bukan saja mengurangi selera makan
seseorang namun juga dapat menjadi penyebab kontaminasi bakteri pada makanan.
Tata Hidang
Tata hidang
merupakan bagian dari Food and Beverage Departement. Fungsi utama dari tata
hidang adalah untuk memberikan layanan makanan dan minuman. Termasuk di
dalamnya terdapat berbagai point penting seperti mengatur meja makan, alas meja
makan, atau bisa disebut table set up.
Dalam konteks
tata hidang juga terdapat suatu bab yang tidak kalah penting, yaitu kegiatan
menutup meja. Menutup meja adalah kegiatan menata hidangan yang siap disajikan
beserta peralatan makan di atas meja makan atau meja hidang dengan maksud
antara lain sebagai berikut.
- Menambah nafsu dan selera makan.
- Menanamkan tata cara makan yang baik kepada keluarga, terutama anak-anak.
- Menambah kenyamanan dan kenikmatan dalam menyantap hidangan.
- Mempermudah pengambilan hidangan.
- Meningkatkan efisiensi kerja.
- Memberikan kesan indah.
Di dalam hal
menutup meja, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
- Ruangan
- Perabot
- Lenan
- Perlengkapan meja
- Silver ware
- Hidangan
- Suasana
Pemakaian Alat
Hidang yang Bersih dan Serasi
A. Kebersihan
dalam menghidangkan makan
Fungsi ini
dilaksanakan oleh bagian kebersihan atau pencucian alat (stewading) di
tempat/lokasi pencucian yang meliputi :
- Pencucian peralatan hidangan.
- Pemeliharaan peralatan hidangan berupa penyimpanan, perbaikan, serta pengadannya.
Yang tak kalah
penting dalam penyajian makanan adalah kebersihan penyaji, kebersihan tempat,
juga kebersihan hidangannya. Kebersihan penyaji berarti saat menyajikan ia
harus selalu rapi dan tangannya selalu dalam keadaan bersih, karena ia akan melakukan
kontak langsung dengan hidangan dan menjaga makanan dari pencemaran. Makanan
yang tercemar dan tidak bersih bisa jadi mengandung bahan-bahan berbahaya atau
kuman yang dapat menimbulkan penyakit seperti kolera, tifoid, keracunan,
hepatitis A, dan sebagainya.
Pencemaran
makanan dibagi menjadi dua, yaitu disebabkan oleh kuman dan disebabkan oleh
bahan asing.
» Kuman
Kuman dapat
ditemukan pada bahan mentah, sisa makanan, habuk, binatang-binatang, burung,
tikus, serangga, lalat, dan manusia.
Contoh penyakit :
- Keracunan makanan
- Tifoid (demam)
- Kolera
- Disentri
Pencegahan
pencemaran oleh kuman ini adalah dengan cara meminimalisir kontak beberapa hal
di atas dengan makanan. Misalnya dengan cara menutup makanan untuk mencegah
tikus, lalat, dan serangga hinggap ke makanan.
» Bahan asing
Bahan asing yang dimaksud adalah bahan kimia,
asap rokok, benda benda tajam, dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa
penyebab terjadinya pencemaran makanan karena bahan asing, yaitu sebagai
berikut.
- Menggunakan bahan yang masih mentah dan mudah tercemar.
- Pengolahan makanan dan penyajian makanan dengan cara yang tidak bersih.
- Menghidangkan makanan dengan peralatan yang tidak hygiene.
- Penyimpanan makanan yang kurang baik.
B. Pemakaian Alat Hidang yang Serasi
Contoh alat hidang yang serasi adalah :
- Piring oval digunakan untuk menyajikan makanan yang asin.
- Piring datar digunakan untuk menyajikan jenis makanan yang manis.
- Mangkuk/basi tertutup digunakan untuk menyajikan sayur yang berkuah.
- Piring datar digunakan untuk menghidangkan lauk pepes.
- Piring datar dan pisau digunakan untuk menyajikan kue tart.
C. Penataan Meja di Berbagai Waktu dan Tempat
» Untuk sarapan
Peralatan yang diperlukan :
- Alas meja bercorak dan serasi.
- Vas bunga segar.
- Dinding dihiasi gambar bunga, buah, dsb.
- Piring cekung, sendok, garpu, tempat cuci tangan, dan serbet.
Cara mengatur :
- Alas meja dipasang rapi.
- Piring diletakkan di tepi meja tepat di depan setiap kursi dengan jarak dari tepi meja sekitar 2 cm dalam keadaan terbuka.
- Sendok dan garpu diletakkan di sebelah kanan dan kiri masing-masing piring.
- Pisau makan di sebelah kanan sendok atau di atas piring.
- Tempat cuci tangan juga diletakkan di sebelah kanan sendok makan.
- Gelas minum diletakkan di depan sendok atau di sebelah tempat cuci tangan.
- Serbet makan dilipat rapi dan diletakkan di sebelah kiri atau di atas piring.
Baca juga : Cara-cara menanak nasi secara tradisioanal dan secara khusus
» Untuk makan siang dan makan malam
Peralatan yang diperlukan :
- Alas meja berwarna putih.
- Peralatan sama dengan perlatan untuk sarapan.
Cara mengatur :
- Meja makan ditutup dengan taplak meja berwana.
- Alat makan untuk perorangan diatur di depan tiap kursi, seperti halnya pengaturan untuk sarapan.
- Hidangan diatur di atas meja lengkap dengan alat untuk mengambil hidangan.
- Buah dan bunga diletakkan di sudut meja makan.
» Tips menghidangkan makanan untuk lesehan.
- Ruang makan bersih.
- Tikar dalam keadaan bersih.
- Taplak di tengah tikar tempat meletakkan hidangan.
- Taruh serbet di atas taplak, lalu tempat wijikan diletakkan di sebelah kanan.
- Sayur disajikan dalam basi cekung atau basi tertutup.
- Lauk pauk yang serupa disusun berdekatan.
- Tempat nasi berada di sebelah kanan.
- Dekat lauk pauk disediakan garpu dan sendok untuk mengambilnya.
- Teko berada di sebelah kiri piring makan.
- Karangan bunga diletakkan di salah satu sudut tikar.
- Buah pisang disajikan dengan pisau berada di sampingnya.
» Pengaturan meja makan di balai-balai rendah
- Alas meja dibentangkan di atas balai-balai.
- Lauk diatur ditengah, sedangkan piring diatur berkeliling di pinggir.
- Boleh memakai sendok ataupun dengan tangan.
- Tiap orang disediakan 1 wijikan dan 1 serbet.
- Diberi hiasan bunga/vas bunga.
D. Tempat Hidang yang Menarik
Supaya penyajian makanan terlihat menarik,
maka diperlukan perlengkapan meja seperti molton, taplak meja, dan serbet.
» Molton
Molton yaitu kain wol yang digunakan sebagai
alas meja sebelum taplak dibentangkan. Kegunaannya yaitu untuk melindungi meja
dari panas, sebagai perdem bunyi, serta melindungi pergelangan agar tidak
terkantuk pinggiran meja.
» Taplak Meja
Syarat :
- Permukaan licin.
- Bentuk menyesuaikan bentuk meja.
- Bersih dan utuh.
- Dapat menutup sampai kaki meja (prasmanan).
- Digunakan pada pengaturan makanan untuk sarapan, yaitu taplak bermotif bunga kecil/garis yang berwarna muda.
- Digunakan pada pengaturan makanan untuk makan siang dan makan malam, yaitu taplak meja berwarna putih.
- Digunakan untuk mengatur meja prasmanan.
- Untuk menutup meja saat acara minum teh.
Ukuran-ukuran taplak meja :
- Formal table cloth : ± 16 sampai 24 inchi (40 - 60 cm) melebihi tepi meja.
- Informal table cloth : ± 10 sampai 14 inchi (22,5 - 35 cm) melebihi tepi meja.
- Place mat atau table mat panjang.
EmoticonEmoticon