Penandatangan
perjanjian di atas kapal USS Missouri pada 2 September 1945 oleh pihak Jepang
menandakan akhir dari Perang Dunia II. Dalam perjanjian tersebut, Jepang
menyerah pada Sekutu dikarenakan peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki yang
sangat membuat pihak Jepang terpojok.
Berakhirnya
Perang Dunia II tidak hanya membawa dampak positif, namun juga banyak membawa
dampak negatif. Namun berita kekalahan Jepang membawa kabar yang sangat baik untuk
bangsa Indonesia. Dengan keadaan Indonesia pada saat itu dimana diduduki oleh
Jepang, para pemuda dengan gesitnya mendesak Ir. Soekarno untuk segera
melaksanakan proklamasi kemerdekaan, dan akhirnya terjadi tepatnya pada 17
Agustus 1945.
Selain itu, akhir
dari Perang Dunia II menimbulkan berbagai dampak bagi Bangsa Indonesia, khususnya
dalam pengaturan kebijakan pemerintah Jepang dalam hal sistem pemerintahan,
sistem ekonomi, dan kehidupan sosial.
Berakhirnya
Perang Dunia II membawa akibat bagi
bangsa Indonesia, yaitu :
a. Akibat positif
: Bangsa Indonesia terbebas dari segala pengaruh imperialisme Belanda.
b. Akibat negatif :
- Indonesia dijajah oleh Jepang selama 3.5 tahun yang mengakibatkan :
- Penderitaan lahir batin.
- Kelaparan dan penindasan.
- Banyak perbudakan wanita dan pemuas tentara Jepang.
- Kerja paksa yang banyak memakan korban jiwa.
Kebijakan-kebijakan
pemerintah Jepang di Indonesia
A. Sistem
pemerintahan
Pada awalnya
kedatangan bangsa Jepang disambut gembira oleh bangsa Indonesia karena Jepang
dapat menarik simpati rakyat Indonesia dengan cara :
- Melalui propaganda bahwa Jepang akan membebaskan bangsa Indonesia dari kekuasaan Belanda. Namun semua itu adalah tujuan bangsa Jepang untuk menjajah demi kemakmuran bersama di kawasan Asia Timur Raya.
- Rakyat Indonesia diperbolehkan memakai Bahasa Indonesia selain Bahasa Jepang sebagai bahasa resmi.
- Bendera Merah Putih boleh dikibarkan secara berdampingan dengan bendera Jepang, dan lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan disamping lagu kebangsaan Jepang yaitu Kimigayo.
- Menarik simpati umat Islam dengan cara mengizinkan organisasi Majelis Islam A’la Indonesia untuk tetap berdiri.
- Rakyat diwajibkan menyerahkan besi bekas yang akan diubah menjadi alat-alat perang.
- Penyitaan seluruh harta peninggalan Belanda berupa perkebunan, pabrik, dan bank.
- Keterlibatan orang-orang Indonesia dalam organisasi resmi pemerintah Jepang. Misalnya gerakan 3A yang dipimpin oleh Mr. Syamsudin, dalam propagandanya berbunyi :
- Nippon Cahaya Asia
- Nippon Pelindung Asia
- Nippon Pemimpin Asia
Dalam peran politk mengenai sistem pemerintahan, Jepang membentuk 8 bagian pada pemerintah pusat dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan ekonomi di karesidenan. Selain itu, Jepang mengaktifkan kembali pemerintah daerah untuk memperkuat dukungan kebutuhan ekonomi perang.
Berikut ini
adalah susunan pemerintah daerah yang ada di Pulau Jawa, terdiri dari :
- Syu, yaitu Karesidenan yang dipimpin oleh Syucho.
- Si, yaitu Kotamadya yang dipimpin oleh Sicho.
- Ken, yaitu Kabupaten yang dipimpin oleh Kencho.
- Gun, yaitu Kawedanan yang dipimpin oleh Gencho.
- Son, yaitu Kecamatan yang dipimpin oleh Soncho.
- Ku, yaitu Desa/Kelurahan yang dipimpin oleh Kuncho.
Peran Jepang
dalam politik pemerintahan sangat membantu perkembangan politik di Indonesia,
akan tetapi tidak terlepas dari pengaruh buruk yang mereka tanam di kehidupan
rakyat pada saat itu. Rakyat mengalami kesulitan ekonomi, kekurangan bahan
pangan, kekurangan gizi, kelaparan, penderitaan, dan kemiskinan yang sangat
besar. Bahkan pada saat itu rakyat sampai tidak bisa membeli pakaian dan
terpaksa mengenakan karung goni sebagai penutup tubuh. Alhasil wabah penyakit
kulit terus melanda dan membuat rakyat Indonesia sangat menderita.
B. Bidang ekonomi
Dalam bidang
ekonomi Jepang memberikan beberapa pengaruh, antara lain :
- Merehabilitasi sarana dan prasarana ekonomi seperti jembatan, alat transportasi, dan sarana komunikasi.
- Tanah-tanah perkebunan banyak yang diganti menjadi ladang pohon jarak yang berguna untuk membuat bahan pelumas mesin dan senjata.
- Jepang melakukan monopoli perdagangan beras dan garam.
- Rakyat dipaksa menyerahkan hasil panen padinya kepada pemerintah Jepang.
C. Bidang sosial
- Munculnya golongan cerdas yang mahir dalam melakukan berbagai penelitian di bidang persenjataan, sehingga mereka cukup diperhitungkan.
- Semakin tumbuh dan berkembangnya badan-badan sosial untuk menolong umat manusia yang menderita akibat perang.
D. Pergerakan
bangsa Indonesia
Pergerakan bangsa
Indonesia ditandai dengan pembentukan oraganisasi militer seperti :
- Keibodan
- Fujinkai
- Seinendan
- Barisan Pelopor
- Hisbullah
Perlawanan rakyat
Indonesia pada masa pendudukan Jepang
a. Perlawanan di
Cot Plieng, Aceh (10 November 1942)
Perlawanan dalam
pemberontakan ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil, dikarenakan rakyat Aceh
tidak terima dengan tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh tentara
Jepang.
b. Perlawanan di
Sukamanah, Jawa Barat (25 Februari 1944)
Pemberontakan ini
dipimpin oleh K.H. Zainal Mustafa dan berakhir setelah beliau ditangkap dan
dihukum mati oleh Jepang pada tanggal 25 Oktober 1944.
c. Perlawanan di
Kaplangan, Jawa Barat (April - Agustus 1944)
d. Perlawanan di
Lohbener dan Sindang, Jawa Barat (Mei 1944)
Dipimpin oleh
H.Mardian yang menyatakan bahwa para petani di daerah itu menolak pungutan padi
oleh Jepang yang terlalu tinggi.
e. Perlawanan di
Pontianak, kalimantan Barat (16 Oktober 1943)
Perlawanan ini
sebenarnya masih dalam tahap perencanaan, karena rencana perlawanan tersebut
sudah terlebih dahulu diketahui pihak Jepang dan kemudian tentara Jepang
menangkap para petinggi dari perlawanan tersebut sebelum mereka sempat
menyerang.
f. Pemberontakan
PETA, Blitar, Jawa Timur
Pemberontakan
PETA merupakan pemberontakan terbesar dalam sejarah pendudukan Jepang di
Indonesia. Pemberontakan yang dipimpin oleh Supriyadi ini terjadi pada tanggal 14 Februari 1945. Pemberontakan
ini berakhir setelah Muradi, Ismail, dan Sudarno ditangkap dan diadili dalam Makhamah
Militer Jepang di jakarta. Mereka dijatuhi hukuman mati dan hukuman seumur
hidup.
g. Pemberontakan
di Biak, Irian Barat
Pemberontakan di
Biak dikenal dengan sebutan Koreri. Gerakan ini dipimpin oleh L. Rumkorem dan
berhasil mengusir Jepang dari tanah Papua setelah melewati masa-masa sulit dan
perjuangan yang tiada henti.
h. Gerakan Bawah
Tanah
Merupakan salah
satu taktik perjuangan yang dilakukan dengan sangat rahasia. Gerakan ini
bersifat radikal, tidak mau bekerja dan diperbudak oleh Jepang, juga tidak mau
duduk di badan-badan bentukan Jepang. Gerakan Bawah Tanah ini dipimpin oleh
para pemuda seperti Sutan Syahir, Amir Syarifudin, Sukarni, dan Adam Malik.
EmoticonEmoticon